Jangan gunakan “em” pada font-size!. Kenapa?

Dalam dunia desain web dan pengembangan, pengaturan ukuran font adalah aspek kunci yang menentukan kejelasan dan keterbacaan konten. Salah satu satuan yang sering digunakan untuk menentukan ukuran font adalah ‘em’. Namun, penggunaan ‘em’ bisa membawa beberapa tantangan, terutama ketika berhubungan dengan skalabilitas dan konsistensi. Berikut ini adalah ulasan mengapa menggunakan ‘em’ untuk ukuran font bisa menjadi pilihan yang kurang ideal, serta alternatif yang bisa digunakan.

Mengapa ‘Em’ Bisa Menjadi Masalah

  1. Relatif Terhadap Font Size Orang Tua: Satuan ‘em’ adalah relatif terhadap ukuran font elemen orang tua (parent element) di mana elemen tersebut berada. Ini berarti bahwa ukuran font yang menggunakan ‘em’ dapat berubah secara dramatis berdasarkan styling yang diterapkan pada elemen-elemen yang lebih tinggi dalam hierarki DOM. Hal ini bisa menyebabkan ketidakkonsistenan visual yang tidak diinginkan, terutama di situs dengan banyak elemen nested.
  2. Kesulitan Dalam Kontrol Skalabilitas: Menggunakan ‘em’ membuat kontrol skalabilitas menjadi lebih rumit. Misalnya, jika Anda mengubah ukuran font pada elemen root, semua elemen yang menggunakan ‘em’ akan terpengaruh. Ini bisa menyebabkan perubahan tak terduga dalam layout dan ukuran teks di seluruh situs, yang mungkin tidak selalu diinginkan.
  3. Kompleksitas dalam Maintenance: Dalam projek besar dengan banyak developer yang bekerja, penggunaan ‘em’ bisa menambah kerumitan dalam pemeliharaan kode. Misalnya, perubahan kecil pada ukuran font di satu bagian bisa secara tidak sengaja mempengaruhi bagian lain dari situs, yang membuat debugging menjadi lebih sulit.

Alternatif yang Lebih Baik

Sebagai alternatif untuk ‘em’, pertimbangkan penggunaan satuan ‘rem’ dan satuan absolut seperti ‘px’:

  1. REM (Root EM): ‘rem’ adalah singkatan dari Root EM, yang selalu relatif terhadap ukuran font elemen root (biasanya <html>). Ini membuat semua teks yang menggunakan ‘rem’ menjadi konsisten di seluruh halaman, tidak peduli nesting level dari elemen. Dengan menggunakan ‘rem’, perubahan pada ukuran font root akan mengubah ukuran teks secara konsisten, memudahkan pengaturan desain responsif.
  2. Pixel (PX): Meski kurang fleksibel dibanding ‘rem’ dalam desain responsif, ‘px’ menawarkan kontrol paling langsung dan konsisten atas ukuran font. Ukuran font yang didefinisikan dalam pixel akan sama tidak peduli konteksnya, yang menjadikannya pilihan yang baik untuk komponen yang membutuhkan dimensi tepat.

Contoh Penerapan

Misalnya, jika sebuah situs web memiliki elemen root dengan ukuran font 16px, mendefinisikan ukuran font menggunakan ‘rem’ akan sangat memudahkan. Jika sebuah elemen perlu memiliki font 1.25 kali lebih besar dari ukuran default, Anda bisa mendefinisikannya sebagai:

.large-text {
font-size: 1.25rem; /* Hasilnya 20px jika ukuran root adalah 16px */
}

Dibandingkan dengan ‘em’, ‘rem’ memberikan kontrol yang lebih baik untuk skala dan konsistensi, sementara ‘px’ memberikan kepastian dan kesederhanaan dalam styling.

Dengan mempertimbangkan kekurangan ‘em’ dalam konteks desain yang responsif dan mudah di-maintain, beralih ke ‘rem’ atau ‘px’ bisa memberikan solusi yang lebih efisien dan efektif dalam pengembangan web.

jasa pembuatan website terbaik, jasa web, jasa website, jasa website terbaik, jasa website full support, jasa pembuatan website, jasa pembuatan website full support

PT CLEOVA INOVASI TEKNOLOGI

Perusahaan Jasa pembuatan website sudah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan dapat melayani individu, perusahaan swasta maupun pemerintah.
Ingin meningkatkan brand dan penjualan? Buatlah website dan toko online Anda sendiri: Jasa pembuatan website full support atau jasa website